Thursday, July 21, 2011

Waffle Maker



Aku udah lama banget pengen waffle maker. Sayangnya, waffle maker yang ada dalam kepalaku sepertinya cuma ada ya di dalam kepalaku aja *heehee*. So, pilihanku cuma the next best thing lah. Waffle maker yang murah meriah. Walaupun sempat ragu sama kualitasnya, tapi aku pikir toh harganya juga gak mahal (sekitar Rp. 175. 000.-), jadi aku pun juga gak berharap banyak. Ternyata setelah aku coba, rasanya gak nyesel deh. Waffle yang di hasilkan tetap renyah dan matang merata. Waktu beli, di beri 2 pasang plate. Pertama, untuk bikin waffle dan yang sepasang lagi sandwich toaster segitiga. Kelemahannya, gak ada lampu indikator seperti waffle maker yang aku punya jaman kuliah dulu. Biasanya ada lampu yang berhenti menyala kalo udah matang. Sedangkan yang ini gak ada, cuma berpatokan pada petunjuknya, panggang selama 5 - 7 menit. Jadi ya harus pake timer sendiri kalo gak mau gosong.

Kalo berdasarkan search di internet *halaaaah*, waffle maker ku ini untuk membuat Belgian waffle karena lobangnya dalam. Di pasaran, masih ada lagi waffle maker yang menghasilkan waffle dengan lobang yang gak dalam, dan ada juga yang berbentuk bunga dan hati. Yep, jangan di samakan sama punyaku yang standar abiiiis...hihihihi... o ya, punyaku ini mengkonsumsi listrik 350 watt. Lumayan rendah di banding waffle maker sejenis dari merk yang lain dengan harga yang hampir sama.